Metologi Penelitian
METOLOGI PENELITIAN
A.
Pengertian Metologi Penelitian
Metodologi
penelitian berasal dari kata Metode yang berarti cara yang tepat untuk
melakukan sesuatu dan Logos yang berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi
artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk
mencapai suatu tujuan. Sedangkan Penelitian adalah suatu kegiatan untuk
mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis sampai menyusun laporannya.
Menurut
Sugiyono, 2013, Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut
terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu cara ilmiah, data,
tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi, 2013, Metode penelitian adalah suatu cara
ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu
rasional, empiris, dan sistematis. Berdasarkan pemaparan di atas dapat
disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk memperoleh
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Dari pengertian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan metodologi penelitian adalah suatu
cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara
melaksanakan penelitian sampai menyusun laporannya berdasarkan fakta-fakta atau
gejala-gejala secara ilmiah. Metodologi penelitian terdiri
dari kata metodologi yang berarti ilmu tentang jalan yang ditempuh untuk
memperoleh pemahaman tentang sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Sejalan
dengan makna penelitian tersebut di atas, penelitian juga dapat diartikan
sebagai usaha/kegiatan yang mempersyaratkan keseksamaan atau kecermatan dalam
memahami kenyataan sejauh mungkin sebagaimana sasaran itu adanya. Jadi,
metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati untuk mencapai
pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan secara bertanggung jawab ilmiah dan
data yang dicari untuk membangun/ memperoleh pemahaman harus melalui syarat
ketelitian, artinya harus dipercaya kebenarannya.
Untuk
itu calon peneliti harus dapat membedakan pengertian metodologi penelitian dan
metode penelitian. Secara umum metodologi penelitian ini masih bersifat
konseptual atau teoritis, sehingga ketika kita belajar metodologi penelitian
kita banyak berbicara tentang teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan
dengan metode penelitian; artinya kita masih banyak mengutip pendapat pakar
dari berbagai literatur yang ada. Sedangkan yang dikehendaki dalam bagian
metode penelitian dalam proposal penelitian, lebih-lebih dalam laporan
penelitian adalah uraian tentang cara-cara yang akan dilakukan peneliti dalam
menjawab pertanyaan yang dirumuskan dalam subbab rumusan masalah penelitian
atau fokus penelitian. Untuk itu, pada bagian metode penelitian harus diuraikan
cara-cara tersebut secara operasional, namun tetap didukung oleh teori yang
ada. Artinya cara atau langkah yang ditempuh mendapat dukungan atau pembenaran
dari suatu teori atau pendapat pakar.
Berikut
beberapa contoh dalam memaparkan bagian metode penelitian. Sebelumnya perlu
diketahui bahwa sub bab-sub bab yang ada pada bagian metode penelitian,
memiliki urutan yang mungkin berbeda antara perguruan tinggi/instansi/lembaga
yang satu dengan perguruan tinggi/instansi/lembaga yang lain. Demikian juga sub
bab yang harus dikemukakan dalam kerangka penelitian kualitatif juga berbeda
dengan kerangka penelitian kuantitatif. Untuk itu, calon peneliti hendaknya
mampu untuk memilah dan memilihnya sendiri. Secara umum bagian metode
penelitian kuantitatif berisi sub bab:
1. pendekatan dan jenis penelitian,
2. populasi dan sampel,
3. instrumen penelitian,
4. teknik pengumpulan data, dan
5. analisis data,
Sedangkan untuk metode penelitian
kualitatif berisikan sub bab:
1. pendekatan dan jenis penelitian,
2. kehadiran peneliti,
3. lokasi penelitian,
4. sumber data,
5. teknik pengumpulan data,
6. analisis data, dan
7. pengecekan keabsahan temuan.
B. Perkembangan Metodologi Penelitian
Pada
ilmu pengetahuan memiliki sifat utama yaitu tersusun secara sistematik dan
runtut dengan menggunakan metode ilmiah. Karenanya sementara orang menganggap
perlunya memiliki sikap ilmiah untuk menyusun ilmu pengetahuan tersebut atau
dengan kata lain ilmu pengetahuan memiliki tiga sifat utama tersebut, yaitu :
1. Sikap ilmiah
2. Metode ilmiah
3. Tersusun secara sistematik dan
runtut
Sikap
ilmiah menuntun orang untuk berpikir dengan sikap tertentu. Dari sikap tersebut
orang dituntun dengan cara tertentu untuk menghasilkan ilmu pengetahuan.
Selanjutnya cara tertentu itu disebut metode ilmiah. Jadi dengan sikap ilmiah
dan metode ilmiah diharapkan dapat disusun ilmu pengetahuan dengan sistematik
dan runtut. Periode perkembangan metodologi penelitian yang dikemukakan oleh
Rummel yang dikutip oleh Prof. Sutrisno Hadi MA digolongkan sebagai berikut :
a. Periode Trial and Error
Dalam periode ini diisyaratkan bahwa
ilmu pengetahuan masih dalam keadaan embrional. Dalam periode ini orang
menyusun ilmu pengetahuan dengan cara mencoba-coba berulang kali sampai
dijumpia suatu pemecahan masalah yang diangap memuaskan.
b. Periode Authority and Tradition
Pada periode ini kebenaran ilmu
pengetahuan didasarkan atas pendapat para pemimpin atau penguasa waktu itu.
Pendapat-pendapat itu dijadikan ajaran yang harus diikuti begitu saja oleh
rakyat banyak dan mereka harus menerima bahwa ajaran tersebut benar. Di samping
pendapat para penguasa atau pemimpin, tradisi dalam kehidupan manusia memang
memegang peranan yang sangat penting di masa lampau dan menentang tradisi
merupakan hal yang tabu. Karenanya tradisi dipercaya sebagai hal yang benar,
sehingga tradisi menguasai cara berpikir dan cara kerja
manusia berabad-abad lamanya. Sebagai contoh,sampai pertengahan abad 20, petani
Jawa masih memegang tradsisi bahwa mereka akan segera turun ke aswaah apabila
telah melihat bintang biduk (gubuk penceng) sebagai pertanda mulai turun hujan.
c.
Periode
Speculation and Argumentation
Pada periode ini ajaran atau doktrin
para pemimpin atau penguasa serta tradisi yang bercakal dalam kehidupan
masyrakat mulai menggunakan dialektika untuk mengadakan diskusi dalam
memecahkan masalah untuk memperoleh kebenaran. Dengan kata lain, masyarakat mulai
membentuk kelompok-kelompok spekulasi untuk memperoleh kebenaran dan
menggunakan argumen-argumen. Masing-masing kelompok membuat spekulasi dan
argumen yang berbeda dalam memperoleh kebenran. Oleh sebab itu, pada saat ini
orang terlalu mendewakan akal dan kepandaian silat lidahnya, yang kadang-kadang
dibuat-buta supaya tampak masuk akal.
d. Periode Hypothesis and
Experimentation
Pada periode ini orang mulai mencari
rangkaian tata cara untuk mnerangkan suatu kejadian. Mula-mula membuat
dugaan-dugaan (hipotesis-hipotesis), kemudian mengumpulkan fakta-fakta kemudian
dianalisis dan diolah, hingga akhirnya ditarik kesimpulan. Fakta-fakta tersebut
diperoleh dengan eksperimen atau observasi-observasi serta dokumen-dokumen.
(Narbuko, Drs. Cholid dan Drs. H.
Abu Achmadi. 2012. Metodologi Penelitian.
Jakarta : Bumi Aksara.)
C. Jenis Metodologi
Penelitian
Pada jenis-jenis metologi penelitian
terdapat 3 metode yaitu metode penelitian kualitatif, metode penelitian
kuantitatif dan metode penelitian deskripsi. Berikut pengertian dari 3 metode
penelitian tersebut.
1. Metode penelitian kualitatif
Metode penelitian kualitatif sering
disebut metode penelitian naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada
kondisi yang alamiah, disebut juga sebagai metode etnografi. Penelitian
kualitatif dilakukan pada objek alamiah yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi
oleh peneliti dan kehadiran peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada
objek tersebut. Penelitian kualitatif instrumennya adalah peneliti itu sendiri.
Menjadi instrumen, maka peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan luas,
sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret, dan mengkonstruksi situasi
sosial yang diteliti menjadi lebih jelas dan bermakna.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kualitatif. Menurut Sugiyono, 2010, menjelaskan bahwa:
Metode penelitian kualitatif
merupakan metode penelitian yang berlandas-kan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya
adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan
sampel sumber data dilakukan secara purposive
dan snowbaal, teknik pengumpulan
dengan trianggulasi, analisis data
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan
makna dari pada generalisasi.
2. Metode deskriptif
Metode deskriptif adalah suatu
metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, kondisi, sistem
pemikiran ataupun peristiwa pada masa sekarang. Tipe penelitian ini berusaha menerangkan fenomena sosial tertentu. Penelitian dapat
dibedakan menjadi beberapa
jenis, berdasarkan kriteria
pembedaan antara lain fungsi akhir dan pendekatannya. Menurut Sugiono, 2013, mengenai jenis-jenis metode penelitian dapat diklarifikasikan
berdasar tujuan dan tingkat kealamiahan objek yang di teliti.
Menurut Sukmadinata, 2009,
penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan
dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan,
presepsi, dan orang secara individual maupun kelompok. Sukmadinata, 2009,
menyatakan bahwa penelitian deskriptif bertujuan mendefinisikan suatu keadaan
atau fenomena secara apa adanya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa jenis penelitian ini meng-gunakan penelitian kualitatif karena analisis
datanya berupa kata-kata tertulis atau lisan dan mempertimbangkan pendapat
orang lain yang bisa disebut dengan narasumber.
3.
Metode
Penelitian Kuantitatif
Metode yang dipergunakan dalam
penelitian kuantitatif, khusunya kuantitatif analitik adalah metode dedutif.
Dalam metoda ini teori ilmiah yang telah diterima kebenarannya dijadikan acuan
dalam mencari kebenaran selanjutnya.
Metode penelitian kuantitatif
merupakan suatu cara yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang
berkaitan dengan data berupa angka dan program statistik. Untuk dapat
menjabarkan dengan baik tentang pendekatan dan jenis penelitian, populasi dan
sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data dalam
suatu proposal dan/atau laporan penelitian diperlukan pemahaman yang baik
tentang masing-masing konsep tersebut. Hal ini penting untuk memastikan bahwa
jenis penelitian sampai dengan analisis data yang dituangkan dalam proposal dan
laporan penelitian telah sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang
dipersyaratkan. Pada artikel ini disajikan contoh-contoh riil pemaparan
pendekatan dan jenis penelitian sampai dengan analisis data penelitian
kuantitatif.
D. Strategi
Penelitian
Deskrptif
kualitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengembangkan teori yang
dibangun melalui data yang diperoleh di lapangan. Metode kualitatif peneliti
pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan
data yang mendalam, mulai dari observasi sampai dengan penyusu-nan laporan.
Menurut Sukmadinata, 2009, strategi penelitian merupakan satu cara untuk
mengumpulkan data yang menjadi objek, subjek, variabel, serta masalah yang
diteliti agar data terarah pada tujuan yang ingin dicapai.
Menurut
Sukmadinata, 2009, jenis penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan
kualitatif. Berdasarkan pada permasalahan yang diajukan, maka strategi
penelitiannya adalah kasus tunggal agar dalam penelitian ini lebih mudah dalam
mencari data yang sesuai dengan masalah, serta mengumpulkan datanya lebih mudah
dalam mencari data sesuai dengan masalah. Penelitian ini meng-gunakan jenis
penelitian kualitatif, dalam penelitian kualitatif terdapat dua strategi
penelitian, yaitu strategi penelitian kualitatif interaktif dan non interaktif.
Daftar Pustaka
Darmadi, Hamid.
2013. Metode Penelitian Pendidikan
dan Sosial. Bandung:
Armico.
Mohammad Nazir. (1998)
Metode Penelitian. Jakarta :
Ghalia Indonesia.
Narbuko, Cholid dan Abu Achmadi.
2012. Metodologi Penelitian. Jakarta
: Bumi Aksara
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif Kuantitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukandarrumidi,2006.
Metodologi Penelitian petunjuk Praktis
untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Komentar
Posting Komentar