Dasar – Dasar Kewirausahaan


Dasar – Dasar Kewirausahaan

Ø  Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah (Overton, 2002). Kreatif berarti menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Inovatif berarti memperbaiki, memodifikasi, dan mengembangkan sesuatu yang sudah ada. Nilai tambah berarti memiliki nilai lebih dari sebelumnya.Kewirausahaan berasal dari kata enterpteneur yang berarti orang yang membeli barang dengan harga pasti meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang yang akan dijual. Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifat-sifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda . Wiraswasta tidak memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus berkembang dan mencoba usaha lainnya. Istilah lainnya yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta. Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada wirausaha. Padahal, keduanya bermakna sama dan merupakan padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan wira-swa-sta dalam bahasa sansekerta. Wira berarti utama, gagah, luhur, berani, teladan, atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta berarti berdiri; swasta berarti berdiri ditas kaki sendiri atau dengan kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri.
wirausahawan mengandung arti secara harfah, wira berarti berani dan usaha berarti daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih kesuksesan. Berdasarkan makna-makna tersebut, kata wiraswasta atau wirausaha berarti pejuang yang gagah, luhur, berani dan pantas menjadi teladan di bidang usaha. Dengan kalimat lain, wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai sifat-sifat kewiraswastaan atau kewira-usahaan. Ia bersikap berani unuk mengambil resiko. Ia juga memiliki leutamaan, kreatifitas, dan teladan dalam menangani usaha atau perusahaan. Keberaniannya berpijak pada kemampuan sendiri atau kemandiriannya. Pengertian lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Richard Cantillon (1775) misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi inikewirausahaan adalah lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. Berbeda dengan para ahli lainnya, menurut Penrose (1963) kegiatan kewirausahaan mencakup indentfikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968, 1979) kewirausahaan mencakup kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya dan menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
 Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.
Ø  Karakter - Karakter kewirausahaan
Untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan, maka setiap orang memerlukan karakter-karakter dalam kewirausahaan. karakter seorang wirausaha adalah:
·         Percaya diri
·         Berorientasikan tugas dan hasil
·         Pengambil risiko
·         Kepemimpinan
·         Keorisinilan
·         Berorientasi ke masa depan
·         Jujur dan tekun
·         Memiliki sifat keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
·         Selalu berusaha untuk berprestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik ddan memiliki inisiatif.
·         Memiliki kemampuan mengambil risiko dan suka pada tantangan.
·         Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain dan suka terhadap saran dan kritik yang membangun.
·         Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
·         Memiliki persepsi dan cara pandang yang berorientasi pada masa depan.
·         Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja keras.

Ø  Tahap-tahap kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha:
1.      Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanianindustri, atau jasa.
2.      Tahap melaksanakan usaha
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3.      Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
4.      Tahap mengembangkan usaha
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Ø  Kreatifitas dan Inovasi
Kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun produk, yang relative berbeda dari yang telah ada sebelumnya. Kunci utama seseorang setelah memutuskan untuk menjadi entrepreneur ialah berfikir kreatif. Tanpa kreatifitas mimpi adalah angan-angan saja. Berfikir kreatif harus memiliki dasar pola pikir kreatif untuk membantu memecahkan permasalahan guna menemukan solusinya.
Cirri orang yang kreatif:
1.      Kelancaran→banyak gagasan dikemukakan secara lancer
2.      keluwesan→dalam pemecahan masalah
3.      keaslian→mempunyai gagasan asli
4.      penguraian→dapat menguraikan secara rinci
5.      perumusan kembali dengan perspektif yang baik
inovasi
inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan suatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Untuk menghasilkan perilaku inovatif, seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola. Memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru, yang menambah atau menciptakan nilai atau manfaat.
Karakter individu untuk perilaku inovatif
1.      memiliki visi yang jelas terhadap hasil yang dicapai
2.      mendefinisikan sasaran yang spesifik dan mengambil manfaat
3.      menghadirkan contoh, masalah atau wujud nyata ide
4.      mendapatkan dukungan dari lingkungan dan sumber daya
5.      berani mengambil resiko
6.      mampu memotivasi dan menginspirasi orang
7.      mampu mengatasi hambatan dengan baik
8.      tekun

Ø  Analisis peluang bisnis dan Analisis pasar
Analisis peluang usaha
1.      Analisis kebutuhab pasar/konsumen
2.      Jika seseorang memiliki konsep, namun sebelum memiliki konsep, ia harus tahu apakah konsep tersebut memenuhi syarat kebutuhan pasar.
3.      Analisis kebutuhan materi dan produk
4.      Jika konsep usaha sudah tepat dengan kebutuhan pasar. Apakah materi dari usaha dapat diperoleh dengan mudah, mencakup bahan baku, tempat, harga, dll.
5.      Analisis keberlanjutan usaha kedepan
6.      Jika usaha sudah sesuai dengan 2 syarat diatas, untuk kedepan, juga harus merancang, apakah kedepan usaha nantinya akan berjalan dengan lancer atau perlu suatu inovasi.
7.      Analisis pesaing usaha
8.      Setiap usaha tidak lepas dari persaingan, usaha yang akan dibuka nantinya, ada baiknya melihat usaha lain sejenis disekitar tempat usaha.
9.      Analisis pendapatan dan pengembangan
10.  Setiap usaha tentunya yang ingin dituju adalah pendapatan.analisis perkiraan pendapat
11.  An dengan factor minimum dan maksimum, serta BEPyang akan didapat pada pendapatan keberapa. Setelah analisis pendapatan, ada baiknya analisis juga pengembangan kedepan untuk usaha.

Komentar

Postingan Populer